Akhirnya, saya mengajar juga. Masuk kelas, pakai baju hitam-putih, pakai sepatu yang kalau jalan bunyinya tak-tik-tak-tik ala model catwalk ngak dilirik, pegang absensi, berdiri di depan kelas menghadap –lebih kurang- 40 orang anak berseragam putih abu-abu. Dan itu bukan cita-cita saya!!
Ya, ini semester delapan. Artinya sudah empat tahun saya kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan alias jadi guru. Awalnya saya tidak tertarik. Berminatpun tidak untuk bercita-cita menjadi pengajar. Tapi apalah daya, ketika saya mengisi formulir SMNPTN, itu pilihan terakhir yang saya bulatkan dengan pensil 2B. Itupun lewatnya pake Ujian Mandiri. HUFH! 😦
Dan sebagai mahasiswa yang hampir menduduki tingkat akhir, saya diwajibkan untuk menjalani Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) di salah satu sekolah di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar. Dan saya memilih Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Kota Banda Aceh.
Entah lah nasib saya bagaimana nantinya di sekolah praktik itu. Hari ini, Kamis (28/2/2013) untuk pertama kalinya saya dan sembilan teman lainnya akan menginjakkan kaki pertama kali di sekokah itu. Rasanya itu, gimana-gimana gitu. Hahahaha.
Masih ingat saat dulu saya SMA. Dengan semangat perjuangan pahlawan Republik Indonesia, saya selalu ngerjain tiap ada guru PPL yang masuk kelas. Bahkan, ada seorang (mantan) guru yang saat ini akrab dengan saya karna dia jadi senior saya di kampus. Dia juga aktif sebagai press kampus yang selalu berhubungan dengan saya saat berada di lapangan. *maklum saya ini sebenarnya jurnalis, sudah bekerja di koran online The Globe Journal*
Moga aja guru pamong saya ngak bertingkah dan bedangkik. Jadi saya masih bisa mencari rejeki lima belas ribu kalau istilah bang Deddy. Yah kita lihatlah besok apa kabar ya. Hahaha.
Dan saya bertekad selama empat bulan berada di sekolah, saya akan mengupdate semua kegiatan saya. Hahaha lebay nya mulai kumat lagi. Pokoknya bakal ada cerita seru, curhatan ngak jelas, mengamuk, maki-maki, sampai keluhan macam-macam bakal saya ceritakan di sini. XD
Gado Gado Sinyak 